Ask me Any Question you want. Thank you! :) xx

Saturday, April 2, 2011

Daphne by Rahid ! :) thanks i love this poem! :)

DAPHNE BY RAHID OSTMAN AJM!

Ini sebuah dongeng yang diperankan 3 orang atau lebih
Tidak seperti alur pada Rapunzel
Disini, hanya ada putri yang berambut sebahu
Namun pangeran dipakai di dongeng ini
Daphne, kisah dimulai !


Semua wanita berkumpul
Seperti slogan kecantikan yang terpahat rapi
“pangeran datang, pangeran datang !”
Kata-kata bau keluar dari muncung pengawal dekil yang angkuh
Lalu semuanya memercikkan uap air yang penuh dengan pelangi


Semua wanita berhamburan
Seperti semut yang kalang kabut melihat tebu
“hormat kepada pangeran !”
Kata-kata puitis nan agung menyebur syahdu dari pengawal dekil satunya
Lalu seluruh tangan menyatu dan memadukan suara parau


Semua wanita bergumam
Seperti tak pernah melihat matahari sore yang memancarkan berbagai warna
“pangeran akan memeriksa barisan !”
Sial ! Aku mulai tidak suka dengan kata-kata si pengawal dekil itu
Namun semuanya mulai menguraikan rambutnya
Pangeran mulai memadukan berbagai macam mantra
Mulutnya kian menggumamkan lirih keluh
Entah apa maksudnya, mungkin agar ia terlihat menarik di antara wanita busuk itu


Pangeran mulai memeriksa seluruh wanita yang ada di matanya
Namun tak jua ia menemukan gadis berambut panjang yang di temuinya di senja buta
Hambar bercampur nada kesal
Lalu ia memasang raut kesal tua seolah dunia menutup pandangannya
Ia hampa
Rata
Tanpa nada
Seperti tinggal sehala
Kemudian ia basa


Air matanya tertawa terbahak-bahak seolah memenangkan perang badar
Ia mungkin sudah keluh
Namun ia tetap sombong menginjak tanah usang yang tergeletak buntang
“cari putri itu ! Aku menginginkannya, bukan mereka !” Ketusnya
Petir bersorak gembira seolah dipakai sebagai backsound !


Wanita-wanita malang itu
Terbang bersahutan ke beranda apinya
Ingin meretakkan seluruh isi bumi
Ahh semuanya membuta sekarang


Wanita-wanita jalang itu
Terlarut dalam laungan garam pasir pahit
Ingin merekahkan isi matahari
Ahh semua menebal sekarang


Wanita-wanita sayang
Ranum marut dalan kesedihan rupa
Ingin membunuh seluruh jiwa
Ahh semua keluh sekarang


Sebuah keratan menyatu dengan karatan
Lalu hujan turun dengan ramah
Mengeluarkan segala yang dikandungnya termasuk badai
Sial, ini malah membuat alurnya menjadi terlalu dramtis !


Sang pangeran mengkabut dengan dilema merahnya
Berpikir dimana putri rambut panjang itu
Namun sayang, titik air tak pernah menuliskan nama putri itu !
Pangeran membeku


Ingin aku berperan dalam kisah ini
Tapi sutradara tak pernah menerimaku
Ingin aku ucapkan perlahan ke sisi kiri hati pangeran
“putri itu adalah Daphne, 
Perempuan senja yang kau temui semalam
Perempuan berambut panjang nan indah
Tapi sayang pagi ini ia memotongnya !“


THAX RAHID! HAHA.. I LOVE YOUR POEM! YOU ARE THE PRINCE WHO SSEARCH FOR DAPHNE! HEHE.. :) THAX ALLOT! I LOVE IT! :)